AnyMind Group meluncurkan laporan penting yang mengungkap perjalanan konsumen digital yang terus berkembang di Asia Tenggara

Redaksi Beritando
23 Jun 2025 14:42
NASIONAL 0 2
3 menit membaca
image_pdfimage_print

Iklan dalam game (In-Game Ads) dan video yang dapat dibeli (Shoppable Video) muncul sebagai pendorong utama tindakan konsumen di Asia Tenggara; Ini adalah pertama kalinya perusahaan membagikan data pihak pertama yang digabungkan secara eksternal dari pemasaran seluler, influencer marketing, digital marketing, dan e-commerce

Singapura – 19 Juni 2025 – AnyMind Group [TSE:5027], sebuah perusahaan BPaaS untuk pemasaran, e-commerce, dan transformasi digital, hari ini mengumumkan peluncuran laporan riset terbarunya, laporan Southeast Asia Digital Landscape 2025, yang menyoroti bagaimana konsumen di enam pasar utama Asia Tenggara menemukan, mengevaluasi, dan membeli produk dalam lingkungan digital yang sangat terfragmentasi saat ini.

Laporan ini menggabungkan hipotesis dan analisis yang berasal dari data pihak pertama (first-party data) dari platform milik perusahaan: AnyTag untuk influencer marketing, AnyDigital untuk digital marketing, POKKT untuk pemasaran seluler, dan AnyX untuk e-commerce, dengan survei konsumen yang ditugaskan melalui InQognito Insights terhadap lebih dari 1.300 responden di Asia Tenggara, termasuk Singapura, Malaysia, Indonesia, Thailand, Vietnam, dan Filipina.

Laporan ini mencakup interaksi dan perilaku konsumen-ke-merek di seluruh tahapan awareness (kesadaran), consideration (pertimbangan), dan conversion (konversi) dari corong pemasaran (marketing funnel), serta menganalisis kinerja iklan di berbagai saluran pemasaran: digital marketing, pemasaran seluler, influencer marketing, dan e-commerce marketing.

Temuan utama dari laporan ini meliputi:

Iklan dalam game (in-game advertising) kini menjadi salah satu pendorong awareness paling efektif di seluruh Asia Tenggara. Format layar penuh yang imersif ini memberikan jangkauan tinggi bila dipadukan dengan media sosial dan platform video. Gabungan digital tiga saluran yang mencakup iklan dalam game dapat membuka jangkauan lebih dari 40% di seluruh kawasan, menyoroti pentingnya iklan ini untuk visibilitas merek di bagian atas corong pemasaran (top-of-funnel).

Video yang dapat dibeli (shoppable videos) sekarang menjadi salah satu format iklan dengan konversi tertinggi. Terutama di pasar seperti Filipina, Malaysia, dan Indonesia, iklan video yang dapat dibeli menyediakan jalur yang mulus dari penemuan produk hingga pembelian, mengungguli format statis tradisional dan mempersingkat jalur menuju konversi.

Konsumen di seluruh Asia Tenggara merespons paling baik terhadap iklan video yang ditayangkan 1–3 hari sebelum melakukan pembelian. Waktu memainkan peran penting dalam mendorong konversi, dengan sebagian besar konsumen menunjukkan bahwa mereka paling reseptif terhadap iklan video sesaat sebelum mereka membuat keputusan pembelian. Jendela waktu 1-3 hari ini menyajikan peluang strategis bagi merek untuk mengaktifkan konten video berdampak tinggi yang mendorong pengguna dari niat menjadi tindakan, terutama di pasar seperti Malaysia dan Filipina, di mana minat click-through paling tinggi pada tahap ini.

Aditya Aima, Managing Director of Growth Markets, AnyMind Group, mengatakan: “Munculnya fragmentasi digital di seluruh Asia Tenggara berarti bahwa interaksi merek-ke-konsumen sekarang terjadi di seluruh jaringan titik sentuh (touchpoints) yang dinamis, mulai dari iklan dalam game dan video pendek hingga perdagangan langsung (livestream commerce) dan pesan langsung. Dengan lanskap yang terus berkembang, bisnis perlu terus mengikuti perkembangan agar dapat secara efektif mengoptimalkan sumber daya dan melakukan penyebaran yang lebih strategis untuk hasil yang lebih baik.”

Laporan Southeast Asia Digital Landscape 2025 adalah bagian dari seri analisis perilaku digital yang lebih luas yang mencakup laporan pendamping untuk India, Timur Tengah, dan pasar individual di Asia Tenggara. Wawasan ini bertujuan untuk membantu merek dan pemasar beradaptasi dan berkembang di dunia yang terhubung dan mengutamakan seluler (mobile-first).

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

x
x