Moskow, Rusia — 28 Juli 2025, Indonesia menjadi bagian penting dalam acara Positive Hack Camp 2025, sebuah program pelatihan keamanan siber internasional yang diselenggarakan di Moskow pada 26 Juli hingga 10 Agustus. Diselenggarakan oleh Positive Technologies, kamp ini menghimpun lebih dari 100 peserta dari 25 negara untuk mengikuti pelatihan intensif di bidang peretasan etis (ethical hacking), pertahanan siber, dan forensik digital.
Indonesia hadir sebagai negara yang
mengirimkan jumlah partisipan terbanyak, sekaligus menegaskan komitmen serius
bangsa ini dalam membina talenta muda di bidang keamanan siber melalui
kolaborasi global. Mahasiswa dan dosen dari Universitas Gadjah Mada (UGM) hadir
mewakili Indonesia dalam pelatihan selama dua minggu tersebut.
Prof. Dr. Ir. K.H. Mohammad Nuh, DEA, mantan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, yang saat ini
menjabat sebagai Ketua
Majelis Wali Amanat Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), turut
hadir untuk memberikan kata sambutan. Kehadiran Prof. Nuh yang sebelumnya juga
pernah menjabat sebagai Menteri
Komunikasi dan Informatika bersama beberapa delegasi akademik Indonesia
lainnya, mencerminkan komitmen kerjasama Indonesia dengan
Positive Technologies yang semakin kuat dalam pengembangan keamanan siber, baik
di tingkat nasional maupun internasional.
Delegasi akademik Indonesia yang hadir
dalam upacara pembukaan
antara lain:
· Prof.
Ainun Na’im, M.B.A., Ph.D., Ketua LPT PBNU dan Ketua MWA Universitas Terbuka (UT)
· Dr.rer.pol.
M. Faishal Aminuddin, S.S., M.Si., Wakil Ketua LPT PBNU dan Wakil Dekan
FISIP Universitas Brawijaya
· Prof.
Dr. Syafsir Akhlus, M.Sc., Ketua Senat Akademik ITS
· Prof.
Dr. Chanif Nurcholis, M.Si., Ketua Senat Akademik UT
Kehadiaran para duta besar dari berbagai
negara seperti Vinay Kumar
(India), Jose Tavares (Indonesia),
Kazem Jalali (Iran),
dan Herbert Addy‑Nettey
(Ghana) — menunjukkan dukungan internasional yang kuat terhadap
pendidikan keamanan siber.
Dalam sambutannya, Duta Besar Republik
Indonesia untuk Federasi Rusia menyampaikan:
“Kehadiran Anda hari ini mencerminkan
komitmen yang semakin kuat dari institusi akademik dan kebijakan kita dalam
memajukan keamanan siber di Indonesia dan di tingkat global… Positive Hack Camp
bukan sekadar program pelatihan — ini adalah wadah pertukaran pengetahuan yang
bermakna, yang mendorong inovasi dan memperkuat ketahanan digital kita secara
kolektif.”
Para
peserta mengikuti berbagai bentuk pelatihan intensif, antara lain:
• Ethical hacking labs
• Scenario-based exercises dalam network scanning, social
engineering, dan web application security
• Workshops mengenai cyber ethics dan global best practices
Program ini diselenggarakan atas
kerja sama antara Positive Education,
CyberEd, dan Cyberus Foundation, serta dilengkapi
dengan berbagai kegiatan budaya yang memperkuat pertukaran lintas budaya dan
membangun jejaring profesional berskala global.
“Indonesia
meyakini bahwa keamanan siber adalah fondasi kedaulatan digital,” tambah Duta Besar. “Semakin banyak kita berkolaborasi
lintas negara, semakin tangguh kita — bukan hanya sebagai bangsa, tetapi
sebagai komunitas global.”
Positive Hack Camp 2025 yang berlangsung
hingga 10 Agustus merupakan bagian dari rangkaian Positive Hack Days cyberfestival
di Moskow.
Artikel ini juga tayang di VRITIMES