Mahasiswa Baru BINUS @Malang, Aksi Nyata : FRIEND PROJECT Bukti Generasi Peduli

Redaksi Beritando
3 Okt 2025 08:00
NASIONAL 0 6
2 menit membaca
image_pdfimage_print

Malang, 20 September 2025 – Ketika dunia semakin terhubung secara digital, seringkali hubungan antarmanusia justru terasa menjauh. Dalam situasi ini, membangun empati menjadi kebutuhan penting bagi generasi muda. Melalui FRIEND PROJECT, BINUS @Malang menghadirkan ruang belajar sosial bagi mahasiswa baru, sekaligus menyebarkan kebahagiaan kepada anak-anak di Malang melalui aksi sederhana penuh makna: berbagi boneka dan kasih sayang.

FRIEND PROJECT menjadi bagian dari rangkaian Inaugurasi First Year Program (FYP) Freshmen B29, yang menggandeng Teach For Indonesia (TFI) dan Teach For Indonesia Student Community (TFISC). Lebih dari 200 boneka berhasil dikumpulkan dan disalurkan ke 21 titik komunitas anak-anak di wilayah Malang, dari panti asuhan hingga sekolah informal. Boneka-boneka ini tidak hanya menjadi hadiah, tetapi juga simbol kasih sayang dan kepedulian.

Para Freshmen BINUS tidak sekadar berdonasi, tapi juga terlibat langsung dalam aktivitas sosial, mulai dari mendongeng, mengajak bermain, hingga menyampaikan pesan moral melalui kegiatan interaktif yang menyenangkan dan edukatif. Mereka belajar bahwa dampak sosial dapat dimulai dari langkah kecil yang dilakukan bersama-sama.

“Awalnya saya pikir FRIEND PROJECT cuma soal bagi-bagi boneka. Tapi setelah lihat senyum anak-anak di video, saya sadar kalau hal kecil bisa bikin bahagia banget. Dari sini saya belajar buat lebih peduli dan ngerti arti empati,” ujar Keren, mahasiswa Freshmen B29 dari program Digital Psychology.

Dr. Robertus Tang Herman, S.E., M.M., Campus Director BINUS @Malang, menegaskan pentingnya kegiatan ini sebagai bagian dari proses pendidikan karakter.

“Banyak orang berpikir kontribusi sosial baru dimulai setelah lulus dan bekerja. Kami di BINUS justru ingin menanamkan sejak hari pertama bahwa mahasiswa bisa menjadi penggerak perubahan, bahkan lewat aksi sederhana seperti berbagi boneka. FRIEND PROJECT bukan sekadar program donasi, melainkan ruang belajar yang sesungguhnya. Kami percaya bahwa pendidikan karakter tidak cukup hanya diajarkan di kelas, mahasiswa perlu mengalami dan merasakan dampaknya secara langsung. Di sinilah mereka belajar empati, kolaborasi, dan makna menjadi bagian dari masyarakat.”

Kegiatan ini tak hanya mempererat solidaritas antar-mahasiswa baru, tetapi juga membangun kesadaran sosial sejak dini. Di tengah hiruk-pikuk era digital, FRIEND PROJECT menghadirkan momen reflektif: bahwa teknologi boleh canggih, tapi rasa peduli adalah fondasi dari setiap perubahan sosial.

Tak berhenti di situ, pengalaman kolaborasi dan kepedulian sosial ini menjadi fondasi penting bagi para Freshmen sebagai calon DIGITECHPRENEUR, generasi muda yang bukan hanya mahir teknologi dan inovasi digital, tetapi juga memiliki kepekaan sosial untuk menciptakan solusi nyata bagi masyarakat.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES