Kesiapan Finansial Sebelum Menikah, Sudah Cukup Matang Belum?

Redaksi Beritando
13 Des 2025 15:56
NASIONAL 0 13
4 menit membaca
image_pdfimage_print

Menikah berarti menggabungkan dua kehidupan. Termasuk dua cara mengatur uang yang mungkin sangat berbeda. Keuangan menjadi salah satu penyebab konflik paling umum dalam pernikahan. Bukan karena salah satu tidak punya uang, tapi karena standar dan kebiasaan finansial yang tidak selaras.

Dengan kesiapan finansial yang lebih matang, kamu dan pasangan bisa meminimalkan gesekan dan membangun ritme yang lebih nyaman. Ada rasa tenang ketika kamu tahu bahwa kebutuhan dasar, gaya hidup, dan rencana masa depan bisa kamu atur dengan kepala yang lebih dingin.

Inilah beberapa hal yang perlu kamu perhatikan dalam menyiapkan keuangan sebelum menikah. 

1. Mulai dari memahami kondisi finansial

Sebelum melangkah serius, kamu dan pasangan perlu duduk bersama dan saling terbuka soal kondisi finansial. Bukan untuk menghakimi, tapi untuk mendapatkan gambaran yang lebih jernih.

Beberapa hal yang biasanya dibicarakan antara lain:

– Pendapatan bulanan

– Cicilan dan utang

– Aset dan tabungan

– Kebiasaan belanja

2. Mengatur dana darurat sebelum menyatukan hidup

Banyak pasangan yang asal menikah tanpa memikirkan dana ini. Padahal hidup penuh kejutan. Bisa jadi kamu kehilangan pekerjaan, ada biaya medis mendadak, atau kebutuhan rumah tangga yang di luar dugaan.

Idealnya dana darurat berisi tiga sampai enam bulan total pengeluaran rumah tangga. Kamu bisa memulainya bertahap. Tidak harus langsung penuh. Asalkan ada komitmen untuk membangunnya bersama.

Dana darurat adalah penolong besar yang membuat pernikahan berjalan lebih tenang. Banyak pasangan merasa lebih kuat dan stabil ketika mereka punya tumpuan finansial yang jelas.

3. Menyusun budget rumah tangga yang masuk akal

Setelah menikah, pengeluaran rumah tangga tidak bisa berjalan otomatis. Mulai dari makan sehari hari, listrik, transportasi, hingga biaya hiburan.

Semua perlu direncanakan. Kamu bisa membuat draft anggaran bulanan untuk melihat apakah pemasukan berdua cukup murah atau masih perlu penyesuaian gaya hidup.

Ada beberapa pasangan yang membagi pengeluaran secara proporsional berdasarkan pendapatan. Ada juga yang menyatukan semuanya ke satu rekening khusus rumah tangga. Mana pun bisa, yang penting kamu dan pasangan merasa nyaman dan adil.

4. Membedakan pengeluaran pribadi dan pengeluaran bersama

Salah satu kesalahan umum pasangan baru adalah tidak memisahkan pengeluaran pribadi dan pengeluaran rumah tangga. Padahal penting untuk tetap punya ruang personal dalam mengatur uang. Misalnya budget hobi, belanja kecil, atau self reward.

Ketika kamu punya ruang finansial pribadi, hubungan biasanya lebih sehat. Kamu tidak merasa dikontrol dan tidak memberi tekanan berlebihan pada pasangan.

5. Bicara serius soal tujuan jangka panjang

Setiap pasangan punya tujuan berbeda. Ada yang ingin cepat punya rumah. Ada yang ingin fokus menabung dulu. Ada pula yang memprioritaskan karier atau usaha. Semua pilihan sah selama kamu dan pasangan menyepakatinya.

Tujuan jangka panjang membantu kamu mengalokasikan uang dengan lebih jelas. Kalau tujuannya punya rumah, mungkin kamu bisa mulai menyiapkan DP pelan pelan. Kalau mau menabung untuk pendidikan anak, kamu bisa cari instrumen keuangan yang sesuai.

6. Evaluasi stabilitas pendapatan dan rencana karier

Kesiapan finansial bukan hanya soal berapa banyak uang yang kamu punya. Lebih penting adalah stabilitas pendapatan. Apakah pekerjaanmu aman. Apakah pasanganmu punya rencana karier yang terarah.

Banyak pasangan mulai mendiskusikan apakah salah satu dari kalian akan pindah kota, ganti karier, atau melanjutkan pendidikan. Semua ini memengaruhi kondisi finansial dalam beberapa tahun pertama pernikahan.

7. Menilai prioritas pengeluaran setelah menikah

Setelah menikah, ada banyak pengeluaran yang muncul. Mulai dari kebutuhan rumah, perabot, hingga kemungkinan biaya keluarga besar. Kamu dan pasangan perlu menyusun daftar prioritas agar tidak merasa overwhelmed.

Misalnya kamu bisa membuat tiga kategori:

– Kebutuhan wajib

– Kebutuhan penting

– Keinginan tambahan

Dengan struktur ini, kamu bisa lebih mudah mengendalikan pengeluaran dan tidak merasa kehilangan arah.

8. Arahkan langkahmu dengan tabungan

Kalau kamu ingin menyiapkan bekal finansial yang lebih rapi sebelum menikah, kamu bisa mulai dengan produk tabungan di neobank.

Tabungan digital memberimu kemudahan memisahkan pos keuangan, membuat kategori khusus seperti dana menikah atau dana darurat, dan memantau progres dengan praktis. 

Dengan tabungan digital yang lebih terstruktur, perjalanan menuju pernikahan bisa berjalan santai tapi tetap terkontrol. Gunakan Tabungan NOW di neobank dari Bank Neo Commerce dengan bunga kompetitif dan cair harian.

Download aplikasi neobank di PlayStore atau App Store dan Tabungan NOW sekarang. 

Cek info lebih lanjut dan terbaru di link Tabungan NOW.

***

PT Bank Neo Commerce Tbk berizin dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) & Bank Indonesia (BI), serta merupakan bank peserta penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)

Artikel ini juga tayang di VRITIMES