Stimulan Dana hingga Miliaran Rupiah, Pertamina Buka Kompetisi PFsains untuk Pengembangan Produk Riset

Redaksi Beritando
23 Jun 2025 18:42
NASIONAL 0 3
3 menit membaca
image_pdfimage_print

PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Foundation kembali menyelenggarakan kompetisi PFsains pada tahun 2025 sebagai upaya hilirisasi produk riset akademisi, praktisi, dan mahasiswa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan industri. Lewat kompetisi PFsains, Pertamina akan memberikan stimulan pendanaan hingga total 3 miliar rupiah dan pendampingan dari ekspertis untuk puluhan produk riset terbaik.

Bertema “Ketahanan Pangan dan Energi melalui Inovasi Teknologi Berkelanjutan,” kompetisi PFsains tahun ini berfokus untuk pengembangan produk riset yang sejalan dengan prioritas utama pemerintah, yakni ketahanan pangan dan energi, sekaligus mendukung Asta Cita nomor 4 dan 5, terkait aspek memperkuat pembangunan sumber daya manusia dan melanjutkan hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah dalam negeri.

Direktur Operasi Pertamina Foundation Gusman Adiwardhana memaparkan indikator-indikator penilaian dalam kompetisi PFsains 2025.

“Dalam kompetisi PFsains, kami mencari produk riset yang memiliki keterkaitan dengan poin-poin sustainable development goals (SDGs), novelty, problem statement yang jelas, potensi komersialisasi, serta mengedepankan aspek keberlanjutan dan aspek kesehatan, keselamatan, keamanan, dan lingkungan. Indikator penilaian ini nantinya akan diterapkan dalam proses kurasi proposal, general coaching, pitching, serta in-depth interview,” ujar Gusman, (23/06).

Tahun ini, kompetisi PFsains terbagi atas dua kategori, yakni Ideation dan Implementation. Kategori Ideation ditujukan bagi peserta yang sudah melakukan riset dan sudah berupa laporan hasil riset dengan Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT) pada level 1 – 4. Sementara itu, kategori Implementation terbuka untuk riset berupa laporan hasil riset dengan indikasi Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT) pada level 5-9 yang memiliki lokasi implementasi, serta berpotensi untuk dikomersialkan.

Sejak pertama kali diselenggarakan pada tahun 2020, kompetisi PFsains telah mendukung 36 produk riset inovasi teknologi dan energi dengan menggandeng 754 inovator. Salah satunya untuk ketahanan pangan melalui alat penetasan telur berkapasitas 100 telur hasil persilangan dua jenis ayam petelur unggul, yakni ayam Mahkota dan ayam Arab sehingga menghasilkan anakan ayam MAHAR. Fase maturity pada ayam MAHAR relatif lebih cepat, dimana ayam Jantan MAHAR sudah mulai berkokok pada bulan ke 4, sedangkan ayam betina MAHAR rata-rata bertelur pada umur 4 hingga 5 bulan.

“Berkat dukungan Pertamina, kami bisa mengembangkan alat penetas telur yang mampu menyimpan telur pada suhu dan kelembaban yang sesuai untuk penetasan telur serta dilengkapi dengan thermostat dan alat putar rak otomatis sehingga suhu telur dapat dikontrol secara tepat. Dengan alat ini, produktivitas telur mampu mencapai 320 butir telur per tahun dengan bobot 47-52 gram per butir dan berwarna putih-krem menyerupai telur ayam kampung,” ujar ketua tim Gama Ayam, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc.

Di samping pengembangkan alat penetas telur, Gama Ayam juga melakukan budidaya ayam MAHAR bersama Kelompok Wanita Tani (KWT) Srikandi, Kelurahan Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta. Anggota KWT Srikandi diberikan ayam MAHAR, alat penetas telur hingga sosialisasi dan pelatihan mengenai budidaya ayam dan penggunaan alatnya.

“Aspek utama dari para pemenang PFsains ini yang paling kami lihat adalah bagaimana produk risetnya memberikan multiplier effect untuk kesejahteraan masyarakat, baik lewat efisiensi biaya produksi, peningkatan pendapatan, himgga pemenuhan kebutuhan industri dan masyarakat,” tambah Gusman.

Kompetisi PFsains terbuka bagi masyarakat, baik peneliti, dosen, mahasiswa, praktisi, penggiat yang memiliki ketertarikan dan riset terhadap inovasi teknologi dan energi. Pendaftaran dan informasi selengkapnya dapat diakses melalui laman pertaminafoundation.org.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

x
x